Wednesday, February 14, 2018

Penumpang Ferry Ketapang-Gilimanuk Melonjak

Bali telah ditutup mulai sejak Senin, 27 November 2017 sampai Rabu, 29 November 2017 karna efek erupsi Gunung Agung. Di waktu beberapa ribu penerbangan dibatalkan, malah berlangsung lonjakan penumpang penyeberangan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi-Pelabuhan Gilimanuk, Bali sampai 113 %.

" Memanglah ada kenaikan penting untuk jumlah penumpang, roda dua, serta roda empat yang menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk, " kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Elvy Yoza waktu dihubungi Liputan6. com, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Elvy mengatakan data per 28 November 2017, jumlah penumpang alami lonjakan 113 % jadi 2. 367 orang dari rata-rata penumpang di hari normal 1. 112 orang sebelumnya Bandara Ngurah Rai ditutup.

Sesaat jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang Ketapang-Gilimanuk terdaftar naik penting 113 % dari 1. 186 unit jadi 2. 552 unit. Sedang kendaraan roda empat dari 2. 997 unit di hari normal, naik 78 % jadi 5. 337 unit per 28 November ini.

Untuk tempat terlebih dulu 27 November ini, jumlah penumpang penyeberangan Ketapang-Gilimanuk 1. 825 orang, kendaraan roda dua sejumlah 2. 213 unit, serta kendaraan roda empat atau lebih menjangkau 4. 147 unit. Semasing alami kenaikan penting 179 %, 172 %, serta 133 % di banding hari normal.

" Bila untuk pagi hari ini masih tetap sepi, ramainya siang. Perkiraannya tetaplah juga akan bertambah untuk hari ini, tapi jumlahnya belum juga dapat diprediksikan, " dia menerangkan.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Pelni

Untuk menghadapi lonjakan itu, Elvy memberikan, ASDP Indonesia Ferry menjalankan 32 kapal dengan frekwensi penyeberangan 9 kali /hari. Antisipasi yang lain, perusahaan membangun posko service di pelabuhan.

" Kami operasikan 32 kapal untuk menghadapi lonjakan serta frekwensi 9 kali /hari. Jadi 9 kali 32, lumayan kan, " tutur dia.

ASDP Indonesia Ferry selalu bekerjasama dengan pihak Bandara Ngurah Rai yang masih tetap ditutup karna erupsi Gunung Agung.

" Ini kan penerbangan pada dibatalin, jadi mungkin saja saja penumpang maskapai berpindah ke penyeberangan. Kami selalu bekerjasama dengan pihak Bandara Ngurah Rai serta kami telah siap menghadapi lonjakan penumpang, " tutur Elvy.

Disamping itu, muatan penyeberangan karena erupsi Gunung Agung di Pelabuhan Padang Bai diantaranya jumlah pejalan kaki ada kenaikan 173 % dari yang umumnya rata-rata 175 /hari jadi 303 /hari per 28 November 2017. Lalu sepeda motor turun dari rata-rata 400 /hari jadi 339 /hari. Kendaraan kecil turun dari 130 rata-rata /hari jadi 123 /hari. Bus stagnan tetpa 8 buah, serta truk turun dari rata-rata 325 /hari jadi 300 /hari.

Pihak PT Angkasa Pura I kembali tutup operasional penerbangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sampai Kamis, 30 November 2017 jam 07. 00 Wita. Hal semacam ini karna sebaran abu Gunung Agung masih tetap menutupi lokasi udara bandara.

" Kami pelajari atas perubahan kondisi penebaran abu gunung serta arah angin tiap-tiap enam jam, " kata Kepala Bagian Jalinan Orang-orang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Rabu (29/11/2017) seperti ditulis Pada.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Laut

Menurut Arie, perpanjangan penutupan operasional bandara sepanjang 24 jam sudah lewat rapat pelajari mengulas efek erupsi Gunung Agung yang melibatkan semua pemangku kebijakan atau otoritas berwenang di bandara.

Rapat itu di gelar tiap-tiap jam 01. 00 Wita untuk mengevaluasi operasional bandara berdasar pada laporan dari Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BMKG, Vulcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin Australia, laporan pilot serta hasil pengujian di bandara.

No comments:

Post a Comment