Wednesday, February 14, 2018

Penumpang Kapal Menuju Lombok Meningkat

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebutkan berlangsung lonjakan penumpang angkutan penyeberangan dari Padang Bai, Bali menuju Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai sejak Minggu 26 November 2017. Hal semacam ini saat terjadinya erupsi Gunung Agung, Karangasem, Bali.

Direktur Paling utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi menyebutkan, berdasar pada data Posko Padangbai, mulai sejak Minggu sore, berlangsung penambahan penumpang pejalan kaki yang menyeberang menuju Lembar dari rata-rata harian sejumlah 175 orang jadi 509 orang atau naik 191 %.

" Disusul sepeda motor dari rata-rata harian 400 unit jadi 537 unit atau berlangsung penambahan 34 %, " tutur dia dalam info tertulis di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Faik menyebutkan, dengan lihat lonjakan penumpang itu, ‎ASDP juga akan memaksimalkan service angkutan penyeberangan di dua trek Ketapang-Gilimanuk serta Padangbai-Lembar‎‎Pihaknya sudah mempersiapkan beberapa langkah antisipasi service penyeberangan terutama di trek yang menghubungkan pulau Jawa-Bali serta Lombok saat erupsi Gunung itu.

Pasalnya, lanjut Faik, karena erupsi itu dikerjakan buka tutup service Bandar Udara Ngurah Rai di Bali serta Bandara Lombok Praya di Nusa Tenggara Barat yang beresiko terganggunya service penerbangan untuk orang-orang serta wisatawan yang keluar masuk Bali.

" Dengan kondisi itu, PT ASDP siap untuk menyimpan perpindahan beberapa penumpang yg tidak dapat terhubung service penerbangan dengan memakai kapal ferry. Hingga sekarang ini, pelabuhan ASDP baik di Ketapang-Gilimanuk serta Padangbai-Lembar tetaplah beroperasi normal, " terang dia. ‎
Baca Juga : Harga Tiket Kapal Tatamailau

Diluar itu, dengan lihat keadaan di lapangan, kata dia, jika berlangsung lonjakan pemakai jasa penyeberangan jadi juga akan diberlakukan skenario alur operasi begitu padat. Kesiapan terminal serta sarana umum untuk pemakai jasa juga jadi perhatian paling utama ASDP.

Beberapa kiat juga sudah disediakan, mulai dengan optimalisasi alat produksi serta pengoperasian kapal memiliki ukuran besar, percepatan port time, menambahkan trip, menambahkan loket, penyediaan kantong parkir diluar pelabuhan, serta prioritas service di pelabuhan yang alami lonjakan trafik.

" Bila berlangsung lonjakan penumpang penting di trek Ketapang-Gilimanuk, kami juga akan alihoperasikan kapal memiliki ukuran besar dari trek beda. Kami juga akan lebih kapal di trek long distance ferry Surabaya-Lombok dengan menjalankan KMP Jatra III, " kata dia. ‎

Disamping itu, GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar, Yanus Lentanga menyebutkan, dari keseluruhan 36 unit kapal yang ada di trek Padangbai-Lembar, ada 15 unit kapal yang siap beroperasi reguler sehari-harinya.

" ASDP sendiri juga akan memaksimalkan 4 unit kapal yang beroperasi di trek ini. Kami juga percepat port time dari umumnya sekitaran 1, 5-2 jam jadi 1 jam saja, " papar Yanus.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Gunung Dempo

Menurutnya, walau berlangsung lonjakan jumlah penumpang pejalan kaki serta roda dua, hingga sekarang ini belum juga dikerjakan menambahkan loket ticket baik di Padangbai, Bali ataupun yang di Lembar, Lombok.

" Tetapi, bila berlangsung lonjakan yang penting, kami akan lebih loket penumpang serta kendaraan dari jumlah eksisting sekarang ini. Serta jadi bentuk prinsip service pada pemakai jasa, kami juga sudah membagikan 500 masker gratis pada pemakai jasa yang juga akan menyeberang ke Bali, " papar Yanus.

No comments:

Post a Comment